Kembangkan Farvisa Vet, Fahri Putranda Bantu Tingkatkan Perekonomian Masyarakat

Sumber: https://www.kompasiana.com/fenni_bungsu/650392bc4addee25a52cf642/dedikasi-drh-fahri-putranda-untuk-indonesia-lewat-farvisa-vet

Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan hewan membutuhkan kerja keras dan strategi yang ekstra. Fahri Putranda, seorang dokter hewan yang telah bergabung dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian sejak tahun 2015.

Fahri Putranda telah mengabdi di daerah transmigran Lampung, tepatnya di Plakat Tinggi, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan sejak lulus sebagai dokter hewan. Perjuangan Fahri dimulai dengan pemberian obat cacing pada sapi yang sedang bunting. Awalnya ditolak, setelah memberikan pengertian akhirnya pemilik sapi mengizinkan Fahri untuk memberikan obat cacing.

Perjuangan tidak berhenti di situ, Fahri mendapat ancaman dari pemilik sapi. Jika anak sapi meninggal maka Fahri harus menggantinya. Tiga bulan berikutnya, pemilik sapi mengabarkan bahwa anak sapinya telah lahir dengan kondisi sehat seperti anak sapi usia 3 bulan. Bermula dari kisah inilah, pemilik sapi menceritakan pada peternak lain di Plakat Tinggi. Sehingga kepercayaan pada Fahri pun semakin tumbuh.

Usaha Farvisa Vet dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat

Berdiri sejak tahun 2018, Farvisa Vet merupakan program yang memberikan pelayanan kesehatan dan kesejahteraan hewan di daerah transmigrasi di Kecamatan Plakat Tinggi. Kegiatan tersebut dimulai dengan pengenalan penyakit hewan menular maupun tidak menular, penyakit yang diakibatkan kekurangan vitamin, serta tentang obat-obatan yang digunakan untuk mengobati ternak.

Fahri Putranda adalah seorang dokter hewan lulusan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Pria kelahiran Takengon, 14 Februari 1989 ini memberikan pelayanan Kesehatan dan kesejahteraan hewan di daerah transmigrasi Kecamatan Plakat Tinggi.

Fahri pantang menyerah meski perjuangannya untuk mengabdikan diri di daerah transmigran tidak mudah. Tidak hanya mengalami penolakan dari para peternak saja, Fahri juga harus menaklukkan medan yang tidak bersahabat. Untuk melakukan penanganan dan pengobatan hewan, Fahri harus melintasi akses jalan yang ekstrim. Sebagian jalan memang sudah beraspal, namun jalan menuju lokasi masih melewati jalur tanah. Ketika hujan turun, kondisi jalan akan menjadi licin dan sulit dijangkau.

Tiba di tempat penanganan, Fahri masih harus berjuang untuk meyakinkan masyarakat awam. Pelayanan ini yang menjadi pembeda Farvisa Vet dengan pelayanan kesehatan lainnya. Dalam melakukan kunjungan, Fahri didampingi oleh petugas penyuluh pertanian di Kecamatan Plakat Tinggi. Fahri mendatangi warga satu per satu  untuk menyampaikan gagasannya sebagai pelayan hewan di daerah tersebut.

Meski sebagian masyarakat peduli, tapi tidak sedikit pula yang menolaknya. Kondisi ini tidak menyurutkan semangat Fahri untuk meyakinkan peternak dan membuka kesadaran mereka tentang pentingnya menjaga kesehatan ternak. Pelayanan dan penyuluhan tersebut diberikan mulai dari pemberian obat cacing, vaksinasi secara teratur hingga pemberian vitamin.

Semangat Fahri dalam memberikan program pelayanan kesehatan dan kesejahteraan hewan di daerah transmigrasi didorong oleh kurangnya pengetahuan dan kesadaran peternak, bahwa ternak yang selama ini dipelihara sebenarnya bisa dijadikan sebagai penopang ekonomi keluarga. Mayoritas masyarakat bekerja sebagai petani karet dan kelapa sawit dengan hasil yang relatif murah. Namun untuk perawatannya harus mengeluarkan banyak biaya.

Kondisi ini membuat Fahri mempunyai gagasan dengan mengajak dan mendukung petani maupun peternak untuk lebih fokus dalam memelihara sapi, kambing atau unggas. Fahri membutuhkan waktu lama untuk memberikan pengertian pada masyarakat yang selama ini cenderung acuh pada hewan peliharaannya.

Saat ini Fahri Putranda tinggal di Jl. Pangeran Pekik Nyaring Desa Sidorahayu, Kec. Plakat Tinggi, Kab. Musi, Banyuasin, Sumatera Selatan, 30758. Kerja kerasnya mendapatkan apresiasi dari PT. Astra dengan mendapatkan penghargaan Satu Indonesia Astra Award tingkat provinsi. Penghargaan yang diberikan pada tahun 2021 ini masuk dalam kategori kesehatan.