Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Top Ads

Menggali Potensi Energi Terbarukan: Tantangan dan Peluang di Indonesia

Sumber: Online Gathering Mengulik Energi Terbarukan yang Sedang Ramai Diperbincangkan

Dalam era ketidakpastian lingkungan dan perubahan iklim yang semakin terasa, pertanyaan yang muncul secara harfiah dan figuratif adalah, "Apa menu berenergi hari ini?" Seolah kita berada di restoran dunia yang menyajikan pilihan energi, dengan energi terbarukan sebagai hidangan utama yang dapat merubah paradigma keberlanjutan. Mari bersama-sama menjelajahi gambaran umum energi terbarukan, kebijakan pendukung di Indonesia, dan pelajaran berharga dari implementasi inovatif seperti yang diajarkan oleh Traction Energy Asia.

Menu Berenergi Hari Ini: Potret Energi Terbarukan

Sumber: Online Gathering Mengulik Energi Terbarukan yang Sedang Ramai Diperbincangkan

Energi terbarukan telah menjadi pilar utama dalam menjawab tantangan krisis iklim global. Sebagai gambaran umum, energi terbarukan adalah sumber daya alam yang dapat diperbaharui secara cepat dan tidak akan habis karena proses alam yang berkelanjutan. Penggunaan energi terbarukan tidak hanya memiliki dampak positif terhadap lingkungan, tetapi juga memiliki potensi untuk mengembangkan industri baru.

Pentingnya Energi Terbarukan dalam Mengatasi Krisis Iklim

Sumber: Online Gathering Mengulik Energi Terbarukan yang Sedang Ramai Diperbincangkan

1. Secara global, penggunaan energi terbarukan telah berhasil menurunkan 1,25% emisi CO2 per kapita, memberikan kontribusi signifikan dalam upaya mengurangi dampak perubahan iklim.

2. Fokus pada emisi karbon dan Gas Rumah Kaca (GRK) menjadi landasan utama dalam pemanfaatan energi terbarukan, sejalan dengan komitmen global untuk mengatasi krisis iklim.

3. Keberadaan sumber energi terbarukan yang melimpah dan murah serta efisiennya proses pengadaan bahan bakunya menjadi daya tarik utama.

4. Energi terbarukan cenderung memiliki dampak lingkungan dan kesehatan yang lebih rendah dibandingkan dengan energi fosil, membuka peluang untuk menciptakan industri yang lebih berkelanjutan.

Kebijakan Pendukung Energi Terbarukan di Indonesia

Sumber: Online Gathering Mengulik Energi Terbarukan yang Sedang Ramai Diperbincangkan

Pentingnya dukungan pemerintah dalam mendorong implementasi energi terbarukan di Indonesia tidak bisa diabaikan. Beberapa kebijakan pendukung energi terbarukan antara lain:

1. Bauran energi terbarukan mencapai 23% pada 2025 dan 31% pada tahun 2050, sejalan dengan keberlanjutan ekonomi.

2. Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) memuat proyeksi dan pemodelan bauran energi baru dan terbarukan (EBT) untuk setiap jenis energi terbarukan.

3. Percepatan pengembangan energi terbarukan diatur dalam Perpres No. 112 Tahun 2022, dengan fokus utama pada penyediaan tenaga listrik.

4. RUU Energi Baru & Terbarukan (EBT) memberikan kepastian hukum dan menjadi dasar bagi pemanfaatan sumber EBT untuk mendorong industri nasional.

Implementasi Energi Terbarukan di Indonesia: Geothermal, Tenaga Surya, dan Bioenergi

1. Geothermal (Panas Bumi):
   - Indonesia memiliki potensi geothermal terbesar kedua di dunia.
   - Dampak seperti pengaruh terhadap sumber daya air, emisi GRK, dan potensi gangguan sistem geologis perlu diantisipasi.
   - PLTS Cirata memacu pertumbuhan investasi hijau di Indonesia.

2. Tenaga Surya (Matahari):
   - Kelemahan utama termasuk ketergantungan pada kondisi cuaca dan biaya instalasi awal yang tinggi.
   - Panel surya dapat mengubah radiasi matahari menjadi energi listrik.

3. Bioenergi:
   - Bioenergi dihasilkan dari sumber biologis seperti biomassa tanaman.
   - Potensi biomassa melibatkan kayu, tanaman pangan, tanaman khusus energi, dan limbah hutan atau limbah pangan.

Dalam perjalanan mencari solusi untuk tantangan perubahan iklim, dukungan dan komitmen pemerintah memiliki peran sentral dalam mendorong implementasi energi terbarukan. Seperti yang diungkapkan oleh Liang dan Fiorino (2013), kebijakan dan ketidakpastian pasar menjadi faktor krusial dalam tranisi ke energi bersih.


Dukungan Melalui Kebijakan Nasional:


Indonesia menandatangani Paris Agreement pada tahun 2016, sebuah komitmen global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Komitmen tersebut diterjemahkan ke dalam kebijakan nasional melalui UU No. 16 Tahun 2016, memberikan landasan hukum untuk mewujudkan target dan strategi dalam dokumen Nationally Determined Contribution (NDC). NDC tersebut menjadi panduan bagi Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission (NZE).


Inisiatif Bali Compact di Forum G20:


Sebagai negara anggota forum transisi energi G20, Indonesia mengambil peran proaktif dengan menawarkan inisiatif Bali Compact. Inisiatif ini bertujuan mempercepat pencapaian target NZE di setiap negara anggota. Adanya sembilan prinsip yang disepakati dalam Bali Compact menciptakan kerangka kerja bersama untuk mewujudkan perubahan positif dalam dunia energi.


Kemitraan Bersama Melalui JETP:


Pada KTT G20, Indonesia meluncurkan program kemitraan, Just Energy Transition Partnership (JETP), bersama beberapa negara maju. Komitmen pendanaan mencapai USD 20 miliar dalam JETP menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya berbicara, tetapi juga bertindak nyata untuk mendorong tranisi energi bersih.


Pandangan ke Depan:


Dengan dukungan dan komitmen pemerintah yang kuat, Indonesia berada pada jalur yang tepat untuk mewujudkan visi energi terbarukan. Semua inisiatif ini tidak hanya merupakan langkah strategis dalam mencapai NZE tetapi juga menciptakan peluang baru dalam pengembangan ekonomi berkelanjutan.


Pembelajaran dari Traction Energy Asia

Traction Energy Asia memberikan kontribusi berharga melalui pendekatan yang kreatif, terutama dalam pemanfaatan minyak jelantah sebagai sumber biodiesel. Dengan komposisi kimia yang menyerupai minyak sawit, minyak jelantah dapat menjadi solusi murah dan rendah emisi GRK. Dengan konsumsi minyak goreng yang terus meningkat, potensi penggunaan minyak jelantah mencapai 1,2 juta kilo liter, dan campuran dengan minyak sawit dapat menurunkan emisi hingga 24%.

Mari Sadar 'Energi': Langkah Kecil, Perubahan Besar

Selain kebijakan dan implementasi teknologi, peran individu sangat penting dalam mendukung energi terbarukan. Beberapa langkah yang dapat diambil oleh setiap individu melibatkan penggunaan kendaraan ramah lingkungan, moda transportasi publik, perencanaan perjalanan yang efisien, penggunaan lampu LED, dan instalasi panel surya atap jika memungkinkan.

Kita dapat mempraktikkan prinsip 3M: mematikan, mengatur, dan mencabut, sebagai langkah-langkah sederhana untuk mengurangi konsumsi energi dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya energi terbarukan dalam mewujudkan masa depan yang berkelanjutan.

Dengan harapan akan perubahan positif yang telah kita eksplorasi bersama, mari kita bersatu dalam menjalani menu berenergi yang menghidupkan keberlanjutan, memberdayakan inovasi, dan membawa kita menuju dunia yang lebih hijau. Semoga setiap langkah kecil yang kita ambil hari ini menjadi investasi berharga untuk masa depan bumi yang lestari.

Posting Komentar untuk "Menggali Potensi Energi Terbarukan: Tantangan dan Peluang di Indonesia"