Dinamika Perawatan Diri Dan Pencegahan Disabilitas Pada Kusta di Lapangan
Hingga saat ini ada banyak orang yang terkena masalah penyakit kusta dan bahkan tidak sedikit yang mengalami disabilitas. Pembahasan lebih lanjut mengenai kusta sendiri tentu harus terbahas secara menyeluruh.
Mengingat bahwa
hingga saat ini para penyandang penyakit kusta mengalami banyak sekali beragam
kesulitan. Dinamika perawatan diri menjadi
salah satu hal yang penting untuk lakukan secara tepat dalam mengatasi
permasalahan kusta.
Sebab, dengan
adanya perawatan secara tepat maka penanganan atas masalah penyakit kusta bisa atasi.
Ini akan menunjang minimalisir adanya resiko disabilitas yang dihadapi oleh
orang orang yang mengalami penyakit kusta.
Selama ini para
penyandang kusta mengalami kesulitas dalam akses layanan kesehatan dan juga
informasi yang terkait. Penting pahami bahwa hingga saat ini akses layanan
penanganan kusta sendiri sangatlah minim.
Hal lainnya yang
menjadi persoalan adalah pada stigma mengenai penyakit ini pada kalangan para
petugas kesehatan. Permasalahan tersebut menjadi awal dari banyaknya para
penyandang kusta yang kemudian enggan untuk berobat.
Sehingga dapat
semakin memperparah kondisi yang di hadapi. Bukan hanya terkait disabilitas
sendiri, namun penyebaran virusnya. Mereka justru akan semakin menyebarkan
virus kepada orang lain.
Berikut
Adalah Dinamika Perawatan Diri Dalam Mengatasi Masalah Penyakit Kusta
Apakah
kusta bisa diatasi?
Sebenarnya kusta
sendiri hadir sebagai sebuah masalah penyakit yang sebenarnya dapat obati
dengan tuntas. Penting pahami bahwa pada dasarnya kusta sendiri dapat atasi
dengan adanya perawatan secara khusus.
Perawatan rutin
setiap hari pada kelainan yang terjadi pada anggota tubuh yang terinfeksi oleh
kusta itu sendiri. Tenaga kesehatan setempat memiliki kewajiban untuk melakukan
pendeteksian dini dan perawatan pada penyakit ini.
Gejala
awal dari penyakit kusta
Penting ketahui
bahwa biasanya para penyandang penyakit kusta sendiri tidak akan merasakan
apapun pada bagian yang terkena. Atau ini bisa katakan sebagai sebuah gejala
mati rasa yang dihadapi oleh para penyandang penyakit kusta.
Selain itu
biasanya penyakit ini akan terjadi dengan munculnya bercak pada bagian kulit
dan tidak terasa gatal. Awalnya bercak tersebut berwarna putih dan kemudian
para pasien akan mengalami demam yang cukup tinggi.
Bercak yang
awalnya berwarna putih tentunya lama kelamaan akan berubah warna menjadi ruam
kemerahan. Ini akan terasa sangat perih dan juga sakit pada wilayah
persendirian yang di hadapi oleh para penderita.
Biasanya para
pengidap kusta akan mengalami sakit pada bagian lutut dan juga saraf belakang
lutut menyerupai rematik.
Bagaimana
dinamika perawatan diri pasien pengidap kusta
Untuk dinamika perawatan diri pada pasien
sendiri tentu sangatlah mudah untuk lakukan setiap hari. Caranya adalah dengan
merendam bagian yang terkena kusta pada air biasa tidak perlu campuran apapun.
Setelah itu gosok
dengan batu apung dan kemudian oleskan menggunakan minyak kelapa. Apabila
terdapat luka dari penggosokan yang lakukan maka bisa bungkus dengan
menggunakan kain perca yang bersih.
Ini dapat
dilakukan secara mandiri oleh setiap pasien di rumah tanpa harus bantuan dari
para petugas kesehatan.
Penerapan dinamika perawatan diri secara tepat
akan mendukung bagaimana proses penanganan pada penyakit ini. Tentunya setiap
orang perlu meluruskan stigma yang terpikirkan terkait dengan penyakit kusta
itu sendiri. Sebab, kusta tidak akan bisa menular jika tidak berkontak kulit
secara langsung selama 20 jam berturut turut dan berlangsung dalam satu minggu.
Post a Comment for "Dinamika Perawatan Diri Dan Pencegahan Disabilitas Pada Kusta di Lapangan"
*DiBukaBox tidak bertanggung jawab atas komentar yang Anda buat